Green

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris ...

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Here's an mp3 file that was uploaded as an attachment: Juan Manuel Fangio by Yue And here's a link to an external mp3 file: Acclimate by General Fuzz Both are CC licensed. Lorem ...

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec ...

Continue

Saya nggak begitu suka film vampire tapi menonton film ini ada hal menarik dan berbeda dari film vampire pada umumnya. Menarik, karena justru vampire di film ini bisa berubah alias bisa disembuhkan, haha. Pake penengkingan? Minyak urapan? Jelas bukan.

Alkisah tahun 2019 bermula dari Amerika  ada  wabah besar yang sangat mengerikan. Wabah itu mengubah manusia menjadi manusia pengedot darah alias vampir. Populasi manusia semakin menyusut karena makhluk vampir  itu semakin banyak dan memburu manusia untuk dihisap abis darahnya. Bayangkan anda menjadi minoritas, tetangga anda vampir, teman anda vampir, pacar anda ternyata vampir juga, hi hi.......Di kota-kota disediakan minuman yang mengandung darah, karena makin langka darah manusia jadi campurannya makin dikit sedangkan pelanggannya makin banyak.
Seorang  hematologist bernama Edward Dalton (Ethan Hawke) yang telah menjadi vampir berusaha keras mencari cara agar manusia tak punah melalui penelitiannya. Edward, seorang vampir biasa, kulitnya nggak bersinar dan bukan seorang yang romantis tapi memiliki hati yang berbeda dengan bosnya Charles (Sam Neill) karena si Edward masih pro manusia. Sampai suatu ketika dia ketemu dengan seorang mantan vampir bernama Elvis yang telah brubah menjadi manusia.  Ternyata perubahan si Elvis alias Willem Defoe  itu gara-gara terkena sinar matahari sekejap tapi nggak samapi menghanguskan membuatnya kembali menjadi manusia.  Dengan bantuan si Elvis, Edward menjadi harapan bagi dunia yang hampir dikuasai oleh para vampir.

Menarik dalam film ini, menunjukkan bahwa seharusnya penderitaan atau kematian di dunia itu bukan sesuatu yang harus dihindari atau ditakuti.  Kematian dan penderitaan inilah yang tidak ingin dihadapi oleh para manusia yang mau menjadi vampir. Bosnya Edward alias si Charles memberi alasan kenapa harus menjadi vampir. Katanya dengan menjadi vampir mereka menjadi imortal, tidak menderita dan mengalami kematian. Intinya, mereeka yang memilih menjadi vampir itu takut dengan kematian. Faktanya terjadi infeksi di kalangan para vampir sehingga membuat vampir menjadi semakin mengerikan, nggak ada lagi kegantengan yang tersisa dan para vampir yang terinfeksi itu malah semakin tersiksa.

Kedua, adanya vampir redemption. Ini merupakan sesuatu yang baru, khususnya di genre perfiliman dan dunia vampir sendiri. Vampir bisa berubah. Berkat terapi yang dijalani Edward, vampir bisa kembali menjadi manusia. Yang paling keren adalah ucapan William Defoe,“Truth like the sun“.  Selengkapnya "Vampires think they own this world, that the humans have to hide from them. That ain't true. Every day the sun comes up and every day the vamps have to hide. Vampires can never survive. That's the truth. Elvis Presley once said, 'Truth is like the sun, you can shut it out for a time but it ain't going away.'"

Ketiga, pengorbanan. Dalam film ini, adiknya Edward sempat menjadi vampir tapi pertemuannya dengan si Elvis mengubahnya. Ada adegan di gedung farmasi, Edward sudah terkepung oleh para vampir, akhirnya muncul adiknya untuk menyelamatkannya dan dia  berusaha menyerang para vampir tersebut. Karena seorang diri akhirnya dia kewalahan dan dia digigit oleh para vampir. Ajaibnya, para vampire yang menggigitnya itu lambat laun berubah menjadi manusia. Keren, khan?

Continue

Saya nggak begitu suka film vampire tapi menonton film ini ada hal menarik dan berbeda dari film vampire pada umumnya. Menarik, karena justru vampire di film ini bisa berubah alias bisa disembuhkan, haha. Pake penengkingan? Minyak urapan? Jelas bukan.

Alkisah tahun 2019 bermula dari Amerika  ada  wabah besar yang sangat mengerikan. Wabah itu mengubah manusia menjadi manusia pengedot darah alias vampir. Populasi manusia semakin menyusut karena makhluk vampir  itu semakin banyak dan memburu manusia untuk dihisap abis darahnya. Bayangkan anda menjadi minoritas, tetangga anda vampir, teman anda vampir, pacar anda ternyata vampir juga, hi hi.......Di kota-kota disediakan minuman yang mengandung darah, karena makin langka darah manusia jadi campurannya makin dikit sedangkan pelanggannya makin banyak.
Seorang  hematologist bernama Edward Dalton (Ethan Hawke) yang telah menjadi vampir berusaha keras mencari cara agar manusia tak punah melalui penelitiannya. Edward, seorang vampir biasa, kulitnya nggak bersinar dan bukan seorang yang romantis tapi memiliki hati yang berbeda dengan bosnya Charles (Sam Neill) karena si Edward masih pro manusia. Sampai suatu ketika dia ketemu dengan seorang mantan vampir bernama Elvis yang telah brubah menjadi manusia.  Ternyata perubahan si Elvis alias Willem Defoe  itu gara-gara terkena sinar matahari sekejap tapi nggak samapi menghanguskan membuatnya kembali menjadi manusia.  Dengan bantuan si Elvis, Edward menjadi harapan bagi dunia yang hampir dikuasai oleh para vampir.

Menarik dalam film ini, menunjukkan bahwa seharusnya penderitaan atau kematian di dunia itu bukan sesuatu yang harus dihindari atau ditakuti.  Kematian dan penderitaan inilah yang tidak ingin dihadapi oleh para manusia yang mau menjadi vampir. Bosnya Edward alias si Charles memberi alasan kenapa harus menjadi vampir. Katanya dengan menjadi vampir mereka menjadi imortal, tidak menderita dan mengalami kematian. Intinya, mereeka yang memilih menjadi vampir itu takut dengan kematian. Faktanya terjadi infeksi di kalangan para vampir sehingga membuat vampir menjadi semakin mengerikan, nggak ada lagi kegantengan yang tersisa dan para vampir yang terinfeksi itu malah semakin tersiksa.

Kedua, adanya vampir redemption. Ini merupakan sesuatu yang baru, khususnya di genre perfiliman dan dunia vampir sendiri. Vampir bisa berubah. Berkat terapi yang dijalani Edward, vampir bisa kembali menjadi manusia. Yang paling keren adalah ucapan William Defoe,“Truth like the sun“.  Selengkapnya "Vampires think they own this world, that the humans have to hide from them. That ain't true. Every day the sun comes up and every day the vamps have to hide. Vampires can never survive. That's the truth. Elvis Presley once said, 'Truth is like the sun, you can shut it out for a time but it ain't going away.'"

Ketiga, pengorbanan. Dalam film ini, adiknya Edward sempat menjadi vampir tapi pertemuannya dengan si Elvis mengubahnya. Ada adegan di gedung farmasi, Edward sudah terkepung oleh para vampir, akhirnya muncul adiknya untuk menyelamatkannya dan dia  berusaha menyerang para vampir tersebut. Karena seorang diri akhirnya dia kewalahan dan dia digigit oleh para vampir. Ajaibnya, para vampire yang menggigitnya itu lambat laun berubah menjadi manusia. Keren, khan?

Continue


Terdapat banyak bahaya yang ditimbulkan oleh pornografi, yang sifatnya secara berangsur-angsur dan bisa menyebabkan kecanduan. Seperti orang yang gemar minuman keras, lama-lama dia akan menjadi pecandu.









Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan Sjafi’i Ahmad dalam seminar bertema ”Memahami Dahsyatnya Kerusakan Otak Anak akibat Kecanduan Pornografi dan Narkoba”, Senin (2/3) di Jakarta, pornografi memicu kekerasan seksual dan menurunkan mutu sumber daya manusia.









Otak merupakan pusat pengaturan perilaku, terdiri dari banyak sirkuit, melibatkan beberapa area yang terbentuk dari proses belajar. ”Anak dan remaja yang kecanduan pornografi akan mengalami gangguan perilaku dan kemampuan inteligensia, merasa senang bila melihat materi pornografi,” kata Ketua Divisi Neurologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia- Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Yetty Ramli.









Ahli bedah saraf Rumah Sakit San Antonio, AS, Donald L Hilton Jr, menjelaskan, kecanduan mengakibatkan otak bagian tengah depan (ventral tegmental area) mengecil. Penyusutan sel otak yang memproduksi dopamine, zat kimia pemicu rasa senang, itu mengacaukan kerja neurotransmitter, pengirim pesan.









Kecanduan pornografi sama prosesnya dengan kokain dan zat adiktif lain. Paparan pornografi menyebabkan perubahan konstan pada neurotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Seseorang yang kecanduan pornografi tak bisa mengontrol perilaku seksnya dan mengalami gangguan memori.









”Kondisi ini tidak terjadi segera, tetapi melalui tahapan dan ditandai tindakan impulsif kecanduan dan perubahan perilaku,” ujarnya. Kerusakan otak akibat kecanduan ini lebih berat dibandingkan dengan jenis kecanduan lain.









Kepala Pusat Pemeliharaan, Peningkatan, dan Penanggulangan Inteligensia Kesehatan Departemen Kesehatan Jofizal Jannis menambahkan, kecanduan pornografi dan narkoba mengakibatkan kegagalan adaptasi sosial. Kecanduan tersebut juga merusak fungsi otak dan struktur otak dengan pola yang sama dengan gejala-gejala adiksi fisiologis karena obat-obatan dan alkohol.









”Tidak seperti adiksi lainnya, kecanduan pornografi tidak hanya memengaruhi fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi diikuti perilaku seksual,” kata Jofizal.









Bila gangguan perilaku dan kemampuan inteligensia itu meluas, hal itu akan memperburuk kemampuan, kesehatan fisik, mental, dan sosial.









Hilton menyatakan, pencandu butuh menjalani terapi. Metodenya adalah memotivasi pencandu sehingga mau berupaya terbebas dari kecanduan, menciptakan situasi aman dengan menghambat akses pada pornografi, membentuk grup konselor sebaya, memperkuat spiritualitas.









Ketua Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman mengimbau agar para orangtua mewaspadai materi pornografi di berbagai media, di antaranya komik, situs porno, video games, dan media lain. ”Banyak anak melihat materi pornografi justru di rumah sendiri,” ujarnya.









”Pemerintah hendaknya memblokir situs-situs internet yang memuat materi pornografi. Ada beberapa situs pornografi yang menggunakan nama tokoh kartun atau nama binatang yang bisa tanpa sengaja dibuka anak-anak saat mengerjakan tugas sekolah,” kata Elly menegaskan. (EVY)









Diringkas dari Kompas Cetak


Terdapat banyak bahaya yang ditimbulkan oleh pornografi, yang sifatnya secara berangsur-angsur dan bisa menyebabkan kecanduan. Seperti orang yang gemar minuman keras, lama-lama dia akan menjadi pecandu.









Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan Sjafi’i Ahmad dalam seminar bertema ”Memahami Dahsyatnya Kerusakan Otak Anak akibat Kecanduan Pornografi dan Narkoba”, Senin (2/3) di Jakarta, pornografi memicu kekerasan seksual dan menurunkan mutu sumber daya manusia.









Otak merupakan pusat pengaturan perilaku, terdiri dari banyak sirkuit, melibatkan beberapa area yang terbentuk dari proses belajar. ”Anak dan remaja yang kecanduan pornografi akan mengalami gangguan perilaku dan kemampuan inteligensia, merasa senang bila melihat materi pornografi,” kata Ketua Divisi Neurologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia- Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Yetty Ramli.









Ahli bedah saraf Rumah Sakit San Antonio, AS, Donald L Hilton Jr, menjelaskan, kecanduan mengakibatkan otak bagian tengah depan (ventral tegmental area) mengecil. Penyusutan sel otak yang memproduksi dopamine, zat kimia pemicu rasa senang, itu mengacaukan kerja neurotransmitter, pengirim pesan.









Kecanduan pornografi sama prosesnya dengan kokain dan zat adiktif lain. Paparan pornografi menyebabkan perubahan konstan pada neurotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Seseorang yang kecanduan pornografi tak bisa mengontrol perilaku seksnya dan mengalami gangguan memori.









”Kondisi ini tidak terjadi segera, tetapi melalui tahapan dan ditandai tindakan impulsif kecanduan dan perubahan perilaku,” ujarnya. Kerusakan otak akibat kecanduan ini lebih berat dibandingkan dengan jenis kecanduan lain.









Kepala Pusat Pemeliharaan, Peningkatan, dan Penanggulangan Inteligensia Kesehatan Departemen Kesehatan Jofizal Jannis menambahkan, kecanduan pornografi dan narkoba mengakibatkan kegagalan adaptasi sosial. Kecanduan tersebut juga merusak fungsi otak dan struktur otak dengan pola yang sama dengan gejala-gejala adiksi fisiologis karena obat-obatan dan alkohol.









”Tidak seperti adiksi lainnya, kecanduan pornografi tidak hanya memengaruhi fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi diikuti perilaku seksual,” kata Jofizal.









Bila gangguan perilaku dan kemampuan inteligensia itu meluas, hal itu akan memperburuk kemampuan, kesehatan fisik, mental, dan sosial.









Hilton menyatakan, pencandu butuh menjalani terapi. Metodenya adalah memotivasi pencandu sehingga mau berupaya terbebas dari kecanduan, menciptakan situasi aman dengan menghambat akses pada pornografi, membentuk grup konselor sebaya, memperkuat spiritualitas.









Ketua Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman mengimbau agar para orangtua mewaspadai materi pornografi di berbagai media, di antaranya komik, situs porno, video games, dan media lain. ”Banyak anak melihat materi pornografi justru di rumah sendiri,” ujarnya.









”Pemerintah hendaknya memblokir situs-situs internet yang memuat materi pornografi. Ada beberapa situs pornografi yang menggunakan nama tokoh kartun atau nama binatang yang bisa tanpa sengaja dibuka anak-anak saat mengerjakan tugas sekolah,” kata Elly menegaskan. (EVY)









Diringkas dari Kompas Cetak

Continue