Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris ...

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Here's an mp3 file that was uploaded as an attachment: Juan Manuel Fangio by Yue And here's a link to an external mp3 file: Acclimate by General Fuzz Both are CC licensed. Lorem ...

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec ...

Posted by Ronny Dee | Tuesday, August 3, 2010 | 0 comments

Saya nggak begitu suka film vampire tapi menonton film ini ada hal menarik dan berbeda dari film vampire pada umumnya. Menarik, karena justru vampire di film ini bisa berubah alias bisa disembuhkan, haha. Pake penengkingan? Minyak urapan? Jelas bukan.


Alkisah tahun 2019 bermula dari Amerika  ada  wabah besar yang sangat mengerikan. Wabah itu mengubah manusia menjadi manusia pengedot darah alias vampir. Populasi manusia semakin menyusut karena makhluk vampir  itu semakin banyak dan memburu manusia untuk dihisap abis darahnya. Bayangkan anda menjadi minoritas, tetangga anda vampir, teman anda vampir, pacar anda ternyata vampir juga, hi hi.......Di kota-kota disediakan minuman yang mengandung darah, karena makin langka darah manusia jadi campurannya makin dikit sedangkan pelanggannya makin banyak.
Seorang  hematologist bernama Edward Dalton (Ethan Hawke) yang telah menjadi vampir berusaha keras mencari cara agar manusia tak punah melalui penelitiannya. Edward, seorang vampir biasa, kulitnya nggak bersinar dan bukan seorang yang romantis tapi memiliki hati yang berbeda dengan bosnya Charles (Sam Neill) karena si Edward masih pro manusia. Sampai suatu ketika dia ketemu dengan seorang mantan vampir bernama Elvis yang telah brubah menjadi manusia.  Ternyata perubahan si Elvis alias Willem Defoe  itu gara-gara terkena sinar matahari sekejap tapi nggak samapi menghanguskan membuatnya kembali menjadi manusia.  Dengan bantuan si Elvis, Edward menjadi harapan bagi dunia yang hampir dikuasai oleh para vampir.

Menarik dalam film ini, menunjukkan bahwa seharusnya penderitaan atau kematian di dunia itu bukan sesuatu yang harus dihindari atau ditakuti.  Kematian dan penderitaan inilah yang tidak ingin dihadapi oleh para manusia yang mau menjadi vampir. Bosnya Edward alias si Charles memberi alasan kenapa harus menjadi vampir. Katanya dengan menjadi vampir mereka menjadi imortal, tidak menderita dan mengalami kematian. Intinya, mereeka yang memilih menjadi vampir itu takut dengan kematian. Faktanya terjadi infeksi di kalangan para vampir sehingga membuat vampir menjadi semakin mengerikan, nggak ada lagi kegantengan yang tersisa dan para vampir yang terinfeksi itu malah semakin tersiksa.

Kedua, adanya vampir redemption. Ini merupakan sesuatu yang baru, khususnya di genre perfiliman dan dunia vampir sendiri. Vampir bisa berubah. Berkat terapi yang dijalani Edward, vampir bisa kembali menjadi manusia. Yang paling keren adalah ucapan William Defoe,“Truth like the sun“.  Selengkapnya "Vampires think they own this world, that the humans have to hide from them. That ain't true. Every day the sun comes up and every day the vamps have to hide. Vampires can never survive. That's the truth. Elvis Presley once said, 'Truth is like the sun, you can shut it out for a time but it ain't going away.'"

Ketiga, pengorbanan. Dalam film ini, adiknya Edward sempat menjadi vampir tapi pertemuannya dengan si Elvis mengubahnya. Ada adegan di gedung farmasi, Edward sudah terkepung oleh para vampir, akhirnya muncul adiknya untuk menyelamatkannya dan dia  berusaha menyerang para vampir tersebut. Karena seorang diri akhirnya dia kewalahan dan dia digigit oleh para vampir. Ajaibnya, para vampire yang menggigitnya itu lambat laun berubah menjadi manusia. Keren, khan?

Leave a Reply